Tujuan balai penyuluhan pertanian kec. kawunganten adalah dalam rangka menghasilkan SDM pelaku pembangunan pertanian yang kompeten sehingga mampu mengembangkan usaha pertanian yang tangguh, bertani lebih baik (better farming), berusaha tani lebih menguntungkan (better bussines), hidup lebih sejahtera (better living) dan lingkungan lebih sehat.
Selasa, 05 Januari 2016
penyuluh kehutanan kawunganten
songsong masa depan... gemilang... perangi gaptek dengan belajar tanpa kenal waktu ..
Senin, 12 Oktober 2015
PROPOSAL PENGKAJIAN TEKNOLOGI TANAM JAJAR LEGOWO 2:1 MENGGUNAKAN PENGAIRAN BERSELANG DAN PEMUPUKAN BERIMBANG
PROPOSAL
PENGKAJIAN TEKNOLOGI
TANAM JAJAR LEGOWO 2:1 MENGGUNAKAN
PENGAIRAN BERSELANG DAN PEMUPUKAN BERIMBANG
KELOMPOKTANI, PENYULUH, DAN
MAHASISWA PENDAMPING
PROGRAM UPSUS PAJALE KECAMATAN KAWUNGANTEN
KABUPATEN CILACAP
2015
I.
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Undang
Undang Pangan Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012 menyatakan
bahwapenyelenggaraan pangan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia
yang memberikan manfaat secara adil, merata, dan berkelanjutan berdasarkan kedaulatan
pangan,kemandirian pangan, dan ketahanan pangan. Ketahanan pangan dinyatakan
sebagai “kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseorangan,
yang tercermindari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya,
aman,beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan
denganagama, keyakinan, dan budaya masyarakat untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan.
Beras
merupakan komoditas pangan yang sangat strategis dan merupakan salah satu sumber
pangan utama bagi rakyat Indonesia. Jawa
tengah merupakan pemasok utama beras nasional setelah Jawa timur. Seiring
dengan laju pertumbuhan penduduk, Kebutuhan beras terus meningkat hal ini juga
dipengaruhi oleh perubahan pola konsumsi masyarakat dari non beras ke beras.
Dipihak lain terjadinya penyempitan lahan karena alih fungsi dari sawah
produktif menjadi lahan tidak produktif ( perumahan ) sehingga pengelolaan
usaha tani harus lebih ditingkatkan dan juga adaya perubahan iklim yang
berdampak pada terganggunya proses produksi padi. Salah satu upaya peningkatan jumlah
produksi padi tanpa harus menambah luas tanam (intensifikasi) adalah Peningkatan
Optimalisasi Lahan (POL) dengan penambahan jumlah populasi dalam sebuah luasan dengan
penggunaan teknologi system tanam jajar legowobaik 4:1,3:1, dan 2:1 yang di dukung
oleh pemupukan berimbang dengan teknik 5 tepat, pengairan berselang yang sesuai
dengan kebutuhan tanaman, sertaditambah dengan penggunaan Varietas Unggul Baru
(VUB) dan atau varietas spesifik lokal.
Berkaitan
dengan teknologi peningkatan produksi padi dengan cara intensifikasi tersebut,
makadi perlukan pengujian teknologi sebagai percontohan/laboratorium Lapangan
(LL) bagi petani, mahasiswa, dan penyuluh yang digunakan sebagai wahana percobaan
untuk merangsang minat petani untuk menerapkannya hingga ketingkat adopsi. Desa Sarwadadi
memiliki luas lahan baku sawah sebesar 324 Ha merupakan salah satu desa
dikecamatan Kawunganten yang mempunyai potensi untuk pengembangan produksi padi
dan menjadi tempat untuk pengujian teknologi ini. Di tingkat kelompoktani saat ini
telah menyiapkan lahan seluas 0,25 Ha, yang perlu dilengkapi dengan bantuan
sarana produksi benih, pupuk dan lain-lain, serta alat mesin
pertanian guna mendukung kegiatan pengujian teknologi ini dari budidaya hingga panen.
B. Permasalahan
Dalam Pencapaian tujuan peningkatan produksi padi
khususnya di Desa Sarwadadi dan kecamatan Kawunganten
Kelompok tani menghadapi permasalahan diantaranya :
1.
Masih kurangnya minat petani untuk menerapkan
sistem tanam jajar
legowo.
2.
Kurangnya
tenaga kerja dan alat untuk pengolahan tanah ( traktor ),
sehingga musim tanam tidak dapat dilakukan sesuai jadwal
tanam
C. Tujuan
Pengujian Teknologi yang akan dilaksanakan adalah
sistem tanam jajar
legowo 2:1 dengan menggunakan pengairan berselang dan pemupukan berimbang,
teknologi ini merupakan teknologi yang
sudah ada namun belum pernah dilaksanakan di kawasan/lokasi Upsus Pajale.Yang
nantinya diharapkan mampu menjawab permasalahan ditingkat petani yakni masih kurangnya
minat petani untuk menerapkan sistem
tanam ini dengan perlakuan pengairan dan pemupukan berimbang secara utuh sesuai
anjuran
II. RENCANA KEGIATAN
A.
Identitas Pelaksana
Kelompoktani
“Sri Dadi” berdiri pada
tahun 1986 yang susunan kepengurusannya disahkan oleh surat
keputusan kepala desa Sarwadadi
Nomor: 144/5/1986
yang beralamat di desa sarwadadi beranggotakan 167 orang petani dengan luas lahan 81 Ha. Berikut adalah Susunan kepengurusan
Kelompok Tani “Sri dadi”
No
|
Nama
|
Jabatan
|
Alamat
|
1
|
Ridwan
|
Pj. Kades
|
Desa Sarwadadi
|
2
|
Kasmadi
|
Ketua
|
Desa Sarwadadi
|
3
|
Muhdori
|
Sekretaris
|
Desa Sarwadadi
|
4
|
Mudakir
|
Bendahara
|
Desa Sarwadadi
|
B. Lokasi dan waktu
1.
Lokasi
Calon lahan pengkajian teknologi
beralamat di
Desa : Sarwadadi
Dusun : Sarwadadi
Jalan : Wringin Sarwadadi
2.
Waktu
Terhitung sejak hari awal
tanam pada hari Selasa
tanggal
2 Juni 2015
C. Bahandan Alat
1.
Bahan
-
Benih
-
Pupuk
2.
Alat
-
Traktor
-
Alat tanam (Atajale) atau caplak
D. Jalannya kajian
Kegiatan dilaksanakan oleh Mahasiswa bersama dengan petani dibawah
bimbingan Dosen dan dibantu Penyuluh Lapangan. Di wilayah kerja Balai Penyuluhan Kecamatan Kawunganten. sehingga diharapkan dapat merangsang minat
petani untuk menerapkan hingga ketingkat adopsi teknologi.
Berikut
peran masing – masing pelaksana kegiatan demi jalannya kajian ini.
1.
Anggota
kelompok tani sebagai pelaksana utama.
2.
Mahasiswa
sebagai pendamping petani
3.
Dosen
sebagai narasumber pengujian teknologi
4.
Penyuluh
lapangan (BPK)
sebagai fasilitator
Selain
pelaksana di atas kegiatan ini juga di dukung oleh Koramil kecamatan Kawunganten
bersama Bintara Pembina
Desa
(Babinsa)
serta gapoktan yang ada di Kecamatan Kawunganten yang siap bekerja sama
untuk melaksanakan pengkajian teknolagi ini, baik teknis maupun non teknis,
dengan menggunakan motto
belajar melalui bekerja, dan belajar dengan melihat (learning by doing and seeing is believing), untuk
tersampainya teknologi ini kesasaran (petani) akan diterapkan beberapa metode penyuluhan
dalam
proses berjalannya.
E. Rencana Anggaran Belanja (RAB)
No
|
Uraian
|
Volume
|
Hargasatuan (Rp)
|
Harga
(Rp)
|
1
|
Olahtanah
|
|
|
400.000
|
2
|
Benih/Bibit
|
|
|
140.000
|
3
|
Tenaga kerja
|
|
|
|
|
1.
Penyiangan
|
2 kali
|
|
300.000
|
2.
Pemupukan
|
2 kali
|
|
200.000
|
|
3.
Ongkos tanam grup tanam
|
1 kali
|
|
200.000
|
|
4.
Pengendalian OPT
|
2 kali
|
|
177.500
|
|
5
|
Pupuk
|
|
|
|
|
1.
Urea
|
50
Kg
|
1800
|
90.000
|
2.
Sp36
|
35
Kg
|
2000
|
70.000
|
|
3.
Phonska
|
75
Kg
|
2300
|
172.500
|
|
4.
Petroganik
|
500
Kg
|
500
|
250.000
|
|
Jumlah
|
2.000.000
|
III.
PENUTUP
Demikian Pemohonan ini kami sampaikan,
besar harapan kami semoga
permohonan ini dapat berkenan dan dikabulkan. Atas terkabulnya permohonan
ini
kami ucapkan terima kasih.
Cilacap, 14
Mei 2015
Mengetahui
|
Ketua Kelompok Sri
Dadi
|
||
Dosen
|
Koordinator
Balai Penyuluhan Kecamatan Kawunganten
|
Penyuluh Desa Sarwadadi
|
|
|
|
|
|
Dr.Ir. Sujono, MP
|
Supadi,SP
|
Kasmadi
|
|
NIP. 19610206 198803 1 001
|
NIP 19620910 198711
1 002
|
THL-TB
PP
|
|
Langganan:
Postingan (Atom)